Langkah Pertama di Amerika

Sesuai rencana, saya akan menurunkan tulisan berseri mengenai perjalanan ke Amerika Serikat. Judul-judul tulisan yang termasuk serial ini akan ditulis di halaman ini. Oleh-olehnya mana? Namanya juga blogger, ya oleh-olehnya tulisan dan foto-foto dong.. :mrgreen:

***

I’m going to publish several posts about our trip to United States. As you may know, I’ve stayed there for three weeks to participate in International Visitor Leadership Program. I’m going to write all of the posts in Indonesian language/Bahasa. So, for my American fellows, if you want to read the posts I suggest you to use online translator either Google Translate or ToggleText. Of course, none of them can provide the actual translation, but still worth to try. :mrgreen: This page will be updated regularly by adding the title of all the posts related to the trip.

***

Langit biru cerah ketika kami berempat menjejak Dulles International Airport, Virginia untuk pertama kalinya pada sore itu. Cuaca cerah begitu menimbulkan perasaan familiar. Ya cuaca musim panas di Washington DC dan sekitarnya nggak berbeda jauh dengan Bogor – Jakarta, tempat tinggal saya. Tapi tetap saja pemandangan baru yang saya lihat di sekeliling menyadarkan saya: we’re in United States!

Rasanya capek setelah penerbangan >23 jam dari Jakarta lenyap seketika. Untuk mencapai titik sini saja, kami (kecuali Putra Nasution) sempat transit di dua negara: Korea Selatan dan Jepang. Lalu di depan saya terbentang ibukota Amerika Serikat, kesempatan untuk menjelajahinya dan saling belajar dengan masyarakatnya walaupun hanya tiga minggu saja. Rasa senangnya nggak tergambarkan. Sejak kecil bercita-cita ke AS lalu tiba-tiba mendapat kesempatan untuk mengunjunginya (dan berulangtahun di sana pula!). Best birthday prize ever!

Setelah pesawat benar-benar mendarat, saya, Bang Enda Nasution & Mbak Rita Uli Hutapea segera bergabung dengan Putra yang duduknya di pesawat terpisah jauh dari kami. Waktu itu kami sama-sama nggak banyak berbicara. Untuk kasus saya, mungkin saking nggak percayanya bisa ke sana jadi ingin merekam sebanyak-banyaknya pengalaman visual tentang AS untuk pertama kalinya.

Setelah menyambung perjalanan menggunakan shuttle bus yang bentuk depannya lucu, tujuan pertama kali adalah imigrasi. Beberapa minggu sebelum pergi ke AS, Mas Hedi Novianto sudah mengingatkan kepastian menghadapi antrian yang puanjaaaang di imigrasi bandara Dulles. Dia benar. Perlu lebih dari 45 menit untuk kami tiba dari ujung antrian sampai ke petugas wawancara di imigrasi Dulles. Pertanyaannya standar (asal, tujuan, berapa lama tinggal di AS dan pekerjaan) yang tentu saja jawabannya sudah saya hapalkan sejak di Indonesia. Just in case.. hahaha!

Namun Bang Enda & Putra rupanya tidak seberuntung saya dan Mbak Rita dalam melewati pintu imigrasi. Eh atau malah beruntung karena pengalamannya beda? :p Entah kenapa mereka harus melewati secondary interview bersama dengan banyak lelaki lainnya.

Lebih dari setengah jam kemudian, kami berkumpul kembali untuk bersama keluar dari bandara dan bertemu dengan penjemput kami. Serge, New Yorker yang ramah itu menjadi English Language Officer kami selama program berlangsung dan menjadi teman kami seterusnya. Keluar dari bandara, barulah kami menghirup udara dan merasakan suhu DC yang saat itu sekitar 30° C.

Menginjak Amerika Serikat utk pertama kalinya, yay!
Menginjak Amerika Serikat utk pertama kalinya, yay!
Teman-teman berpose bersama Serge, ELO kami
Teman-teman berpose bersama Serge, ELO kami

Langkah kami kemudian saat itu mengawali pengalaman tiga minggu menjadi bagian dari kehidupan Amerika Serikat. Kemudian puluhan tempat yang kami datangi, puluhan orang baru yang kami temui dan berbagai kejutan yang kami alami cukup membuat saya berharap: semoga ini bukan kunjungan yang terakhir kali.

Tulisan selanjutnya:

Perayaan 4th of July dan Jelajah Washington DC

35 thoughts on “Langkah Pertama di Amerika

  1. @ Anggi: Iya, ini sedang dikerjakan mudah2an bisa selesai dgn lancar 😀 Ke Amerika lg diusahakan sesegera mungkin haha
    @ Bieb: aku juga senang menceritakannya, Bieb! Hihihi ditunggu yaa
    @ lonelywalks: sip!
    @ kelly amareta: alhamdulillah, rejeki yang nggak disangka-sangka
    @ suzan: bacaannya bakalan agak banyak kok. hihi

  2. waduh ke amerika nih ..
    meski saya kadang sebel sama amerika, tapi saya juga pengin nih jalan-jalan ke amerika
    mudah-mudahan saya bisa nyusul nonadita 🙂

  3. @ ngupingers: iya nanti asyiknya dibagi2 lewat cerita ya 🙂
    @ mascayo: banyak orang yg merasa gitu kok, Mas. Benci tapi rindu. Amiinn semoga bisa kesampaian pergi ke Amrik 😀
    @ wawoetz: jangan ditunggu, ayo dicari orang yg mau mbiayai
    @ geblek: haduuuh nanti nggak ada yg bisa diajak gantian motret2
    @ sandy rastama: rasanya: ENAAAKK!

  4. @ bayu mukti: mari mari cari peluang yg sama. Sy jg pingin lagi seandainya bisa :mrgreen:
    @ rian: besok2 ke sini lagi ya, kuposting cerita baru deh
    @ rades: alhamdulillah, bang. Oleh2nya berupa pengalaman dan sudut pandang baru
    @ zee: Kenapa ya Putra lama? Bisa jadi ya, karena faktor tampang hahaha! Tp katanya sih salah isi form kedatangan di pesawat
    @ warm: gausah baca klo gitu. Liat foto2nya aja *dikeplak*

  5. cah ayu, beruntung sekali dirimu bisa ke US..moga2 aku bisa kesana juga, tolong di -amin-kan ya :))

    ditunggu cerita selanjutnya, nanggung2 gini bikin penasaran ajah xD

  6. Aku (dan bang Enda) kena second interview karena mereka jarang nerima “tamu” cowok-cowok ganteng dan berwibawa dari Asia. Hihihi..
    *siap-siap melindungi kepala pake panci*

  7. what a great moment, as you may know. i used to write on blog 1 year ago… but i deleted my old blog
    and by chance , i found your web by browsing..
    you give me inspiration to continue my hobby …
    because i saw your achievments
    that’s why, i got a new passion in writing on blog
    and i created a new blog..and start to write again…

  8. @ nikenmakki: Alhamdulillah, rejeki yang tidak terduga ini juga. Amiiinn… semoga bisa segera menyusul ke US juga ya. Sy akan posting lagi kok
    @ isti: iya seneng banget. Seleksi untuk program ini dilakukan oleh US Embassy & berdasarkan undangan 🙂
    @ bangrahmat: pesan nasi goreng pedas, Bang. Bo’ong deng, lah gak sempat ketemu Obama :mrgreen:
    @ poetra: nyahahahaa…. udah ganteng, tanah Abang luas pula yak di jakarta
    @ zico: Terima kasih atas pujiannya, Zico. Senang rasanya bila bisa menginspirasi teman2 untuk tetap ngeblog dan mendapat benefit darinya 🙂

  9. Dita, mumpung masih hangat bikin serial cerita….nantinya bisa dibukukan.

    Saya sempat saat seminar ke London, kemudian jalan-jalan dan mampir ke Paris, saya menuliskan sampai ke daerah wisata yang dikunjungi, cara pergi kesana (maklum lebih banyak naik tube dan subway)…..sayangnya kesempatan saya dikirim seminar ke LN lainnya selama kerja tak pernah saya tulis…karena begitu datang ke tanah air langsung ngejar kerjaan yang tertunda. Dan saat itu tak kenal blog.

  10. @ edratna
    Ibu, terima kasih atas saran dan inspirasinya. Ya saya (dan Poetra) memang berencana membuat buku tentang perjalanan kami ke Amerika, cerita-cerita selama di sana, tempat wisata yang kami kunjungi dan opini kami mengenainya. Mumpung masih inget, saya cicil tulisannya sedikit demi sedikit 🙂

    1. Pelihara terus impian dan semoga menjadi niat yang kuat. Awalnya juga saya tak pernah menyangka bisa pergi ke Amerika, namun ternyata hidup membawa saya ke sana. Semoga kamu bisa pergi juga 🙂

Leave a Reply to Anggi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Are you human? * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: