Es Krim Ragusa, Akhirnya!

Kunjungan ke Es Krim Italia, Ragusa ini bukanlah sebuah kunjungan yang direncanakan. Berawal dari kebingungan mengisi waktu di antara dua undangan di Jakarta (siang dan malam), kenapa nggak sekalian ke Ragusa aja? Maka akhir pekan lalu, jadilah saya dan pacar mencicipi es krim antik yang terkenal itu.

Masalahnya, saya nggak ingat letaknya di mana. Saya cuma ingat tempatnya terlihat dari atas kereta. Petunjuk dari teman-teman di Twitter berkata bahwa letaknya di samping Masjid Istiqlal, tanpa ada keterangan bahwa jalannya kecil dan one way. Akhirnya dengan bantuan Google Maps & kemampuan navigasi saya yang payah, kami menemukan Ragusa di Jalan Veteran 1 no. 10, Jakarta Pusat itu.. setelah 2 kali memutari Medan Merdeka Timur.

Benar saja, seperti akhir pekan pada umumnya, Ragusa penuh! Pelayan memberikan dua pilihan: berbagi meja dengan pengunjung lain yang tak dikenal atau menunggu pengunjung lain selesai makan. β€œDi sini penuh terus, harus rebutan meja”, katanya. Kami memilih opsi kedua.

Seperti yang sudah saya sering baca sebelumnya, warung es krim Italia Ragusa ini masih mempertahankan penampilan antik yang jadi ciri khasnya. Foto-foto masa lalu dari pemiliknya, meja dan kursi pendek dari rotan, mesin hitung uang jadul dan wadah es krim. Di dinding bagian atas, ada foto-foto es krim yang dijual sehingga pengunjung bisa tahu bentuk es krim yang akan dipesannya.

Dekor & perabotannya antik!

Otak-otak jd appetizer

Sebelumnya, saya memesan appetizer berupa otak-otak yang mangkal di depannya. Appetizer kok otak-otak, hahaha! Saya memerhatikan ada beberapa meja yang pengunjungnya hanya memesan makanan yang dijual di depan Ragusa (otak-otak, rujak juhi, sate ayam) tanpa membeli es krim Ragusa. Ternyata boleh-boleh aja makan di sana..

Saya memesan Banana Split sedangkan pacar saya memesan Spaghetti Ice Cream. Keduanya ditaburi topping yang sama yaitu coklat cair, nogat (kacang) dan sukade (manisan kulit jeruk citrus). Kabarnya, es krim ini mengandung susu yang banyak & tanpa bahan pengawet. Mungkinkah ini yang membuat es krim tersebut cepat meleleh? Sebentar saja, es krim Spaghetti meleleh dan tak menyisakan bentuk spaghettinya yang lucu. Akhirnya, saya harus memiringkan wadah plastiknya supaya bisa menghabiskan es krim yang keburu mencair!

Ah saya senang akhirnya bisa mencicipi es krim Ragusa! Sebelumnya saya sudah pernah cicipi es krim di Toko Oen (Malang), es krim Zangrandi (Surabaya) dan es krim Tiptop (Medan). Pernah juga makan es krim yg besaaaarr di Pike Place Market, Seattle. Semuanya es krim legendaris yang jadi jajanan khas dari masing-masing kotanya. Anda punya rekomendasi es krim lain untuk dicicipi? πŸ˜€

Spaghetti Ice Cream Ragusa

Banana Split Ragusa

Recap seputar Ragusa:

Tidak ada musholla di sana, jadi kalau anda sholat sebaiknya ke Istiqlal dulu saja. Harga makanan di luar Rp.10.000-Rp.20.000. Sepiring otak-otak (10 biji) itu dua puluh ribuan. Banana Split & Spaghetti Ice Cream harganya Rp.27.000, tapi es krim-es krim lain harganya di bawah itu.

23 thoughts on “Es Krim Ragusa, Akhirnya!

  1. Pingback: Tweets that mention Es Krim Ragusa, Akhirnya! | nonadita -- Topsy.com

  2. Muternya 3 kali neng, kan kita ke istiqlal dulu πŸ˜›

    Mestinya kemaren nyobain eskrim yg ga pake topping biar rasa original dari eskrimnya tidak tersamarkan, hehehe

  3. wah, harus dicoba nih, biar antrinya bikin jatuh mental… kebetulan istri penggemar es krim.

    rekomendasi untuk dicicipi: es krim rasa di jl. tamblong, bandung. Rasa es krim home made dan suasana jadulnya (restoran ini memang bener-bener udah jadul) asyik untuk dicoba.

    kalau diamati, kenapa semua resto es krim populer di bandung, malang, dan jakarta jadul-jadul semua ya? Populer karena es krimnya atau karena jadulnya?

    1. Kenapa jadul? Karena resto es krim populer di Indonesia udah ada sejak tempo dulu.

      Contohnya Es Krim Ragusa ini. Didirikan tahun 1947. Sejak tahun 1947, gedungnya ampe sekarang tetap dipertahankan kejadulannya. Begitu juga citarasa es krim-nya. Rasa jadul :p

  4. Di deket kota tua juga ada ragusa… tapi gabung sama cafe2 yg lain… Nama tempatnya lupa, ntar deh klo kesana lg tak kasih tau… sering ksana, deket rumahku soalnya.. hehehe…

  5. terakhir saya kesana kayaknya udah lama banget, sekitar 3-4 tahun lalu. itu aja udah mahal harganya, apalagi sekarang yah? πŸ˜€ overall, kalo saya paling suka rasa nougat. kacangnya berasa! πŸ˜€

Leave a Reply to Antyo Rentjoko Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Are you human? * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: