Rasanya sudah lama sekali saya nggak datang ke bazaar buku. Padahal, sejak bekerja full time dan tinggal di Jakarta, harusnya akses ke pameran/bazaar buku seperti ini lebih mudah. Beda dengan waktu kuliah dulu, meskipun duit masih pas-pasan dan harus ke luar kota pula itungannya, tetap bela-belain belanja buku dari pameran di Bentara Budaya, JCC, cuci gudang onlinenya grup Gramedia, dll.
Sampai minggu kemarin saya membaca hadirnya Big Bad Wolf (BBW) Book Sale pada 30 April – 9 Mei 2016 di Tangerang. Rupanya BBW adalah bazaar buku impor (berbahasa Inggris) yang sudah sangat populer sejak pertama diselenggarakan di Malaysia tahun 2009. Pada tahun ini, Kemendikbud & PT Jaya Retail berinisiatif membawanya ke Jakarta coret Tangerang Selatan, Indonesia.
Semakin banyak baca postingan dan berita tentang event ini, rasanya makin pengen cepat ke sana. Gimana nggak, kabarnya mereka 40 kontainer buku impor dengan diskon up to 80%.
Pemilihan Indonesia Convention Exhibition (ICE) sebagai lokasi penyelenggaraan cukup baik, IMHO karena tempatnya masih baru, nyaman, parkirannya luas dan nggak ada preman parkiran seperti di JCC. Tapi meskipun luas & cukup jauh dari Jakarta (yang saya perkirakan menjadi target utama event ini), antrian pada hari pertama long weekend kemarin (Kamis siang, 5 Mei 2016) gak nahan. Lebih dari 30 menit dari ujung antrian di luar sampai benar-benar masuk ke ruangan.
Begitu masuk, pengunjung langsung disambut dengan tumpukan buku-buku anak yang kabarnya berjumlah >30% total buku yang dijual di sini. Sekitar 90% buku BBW berbahasa Inggris dengan sebagian kecil buku lokal berbahasa Indonesia dari MIZAN yang menjadi salah satu sponsor. Ketersediaan genre buku di BBW lumayan bervariasi dari buku anak (tentunya), fiksi, literatur, non-fiksi (cookery, DIY books, travel, automotif, fotografi, musik), dll. Sayangnya saya tidak menemukan komik selain Garfield, padahal kirain bakalan ada komik Archie series. Novel-novel populer seperti The Hunger Games series & The Maze Runner masih tersedia dengan harga Rp.50.000,- saja per buku.
Mungkin karena hari pertama liburan panjang, orang-orang juga sama terkena euforia buku impor harga miring … antriannya asli deh parah banget. Setelah antri untuk masuk >30 menit, muter-muter beli buku sekitar 2 jam, antrian menuju kasir bisa >1 jam. Lumayan exhausting, jadi saya dan suami gantian antri + jaga troli buku.
Dalam periode singkat itu (belanjanya, bukan antrinya), jumlah belanjaan sebanyak 23 buku dengan total harga Rp.1,5 juta saja. Buku-buku ini mencakup novel-novel, DIY books, travel photography, musik (milik suami), marketing, bisnis & buku anak untuk keponakan. Totally worth it mengingat buku-buku yang sama bisa berharga 2-3 kali lipatnya di toko buku impor setempat.
Beberapa input untuk penyelenggaraan BBW:
- Tambahkan buku dari genre yang lebih bervariasi. Saya sendiri merasa kurang banyak buku tentang marketing, bisnis, dan komik (hehehe)
- Pembukaan Hall 9 menjadikan venue lebih luas, tapi tidak diimbangi dengan jumlah kasir yang memadai sehingga antrian pada saat peak time tetap panjang.
It’s a great initiative to bring this event to Indonesia since this is a good opportunity for Indonesian families to get high quality imported books for their children. Salute to BBW committee, sponsors and all the organizers. I really hope that you guys will conduct BBW regularly (yea maybe twice a year), also in other cities to spread the Big Bad Wolf spirits. Looking forward to come to next BBW Indonesia!
So glad you write about this.
Saya baca tulisan orang-orang di socmeds mengenai pameran ini, dan saya cuma menatap iri karena Tangerang jauh banget dari tempat saya.
Semoga lain kali ada pameran BBW di Surabaya tempat saya berada.
apakah event ini diselenggarakan setiap tahun?
Iya Big Bad Wolf diselenggarakan tiap tahun dan selalu di ICES BSD. Namun tahun ini akan dilanjutkan dengan jualan online di Tokopedia.
Pingback: Kegiatan WFH: Mengurangi Hal di Daftar Wacana |